Mid semester Gasal tahun 2013-2014 Mts. Rouidlotusysyubban telah berlalu tentunya menyisakan kenangan-kenangan yang berhasil dirangkum oleh tim WEB dan Para Wartawan OSIM MTs. Roudlotusysyubban. Diantaranya ada siswa yang kasak-kusuk untuk mencari jawaban dari temannya, ada yang berusaha nyontek dan lain sebaginya. Namun jika pengawasnya ketat tentunya berbagai ekspresi yang beraneka ragam, ada yang tidur, ada yang pegang-pegang kepala ada yang garuk-garuk dan ada pula yang cemberut profesional. mengapa ekspresi itu muncul, sebab tidak ada kesempatan untuk bekerjasama atau bahkan menyontek. Sebenarnya budaya menyontek merupakan salah satu budaya warisan turun temurun namun tidak tahu asalnya siapa yang memulai, namun kami yakin bahwa pastinya dulu ada salah satu atau mungkin beberapa orang yang memulai sehingga rutinitas yang buruk itu terwariskan secara turun temurun dan mendarah daging. Kemudian dicontohkan oleh kakak-kakak kelas sehingga adik kelasnyapun turut serta berpartisipasi dalam kegiatan contek-mencontek dan bekerja sama. Banyak guru yang khawatir dengan adanya budaya contek mencontek akhirnya mereka nanti dalam menghadapi ujian juga akan tergantung dengan orang lain. Maka banyak sikap guru yang suka ketat terhadap perilaku siswa yang seperti itu. Jika siswa menoleh langsung ditegur. Tujuannya memang sang guru sayang terhadap siswa tersebut, supaya siswa tersebut belajar mandiri dan belajar sendiri serta menjawab soal sendiri, dan jika anak ini benar-benar mampu mengerjakan soal dengan baik dan benar, tentunya kemampuannya adalah kemampuan yang asli dan Valid yang benar-benar dimiliki oleh anak tersebut. Namun Jika anak dibiarkan Nyontek dan akhirnya dapat nilai yang baik, Sebagai seorang guru pastinya kesulitan untuk mengukur kemampuan siswa tersebut. Bagaimana Guru menganalisis soal yang belum dan sudah difahami siswa jika hasil ulangan siswa tidak Valid. Kalau ini kita nilai apa adanya maka siswa yang benar-benar belum bisa tidak akan terdeteksi sama sekali. Guru tidak bisa disalahkan, kalau memang bukti berupa lembar jawaban ternyata nilainya sudah mencapai target, lantas apa lagi yang musti diulas atau diulang kembali materinya, tentu tidak. Namun bisanya guru akan melakukan pengayaan setelah hasil analisis ulangan tersebut mencapai target baik secara individu maupun klasikal. Disini para guru baru akan mengetahui tingkat kemampuan siswa manakala siswa belum mengetahui pengetahuan yang telah dicapai alias ketidak tahuan siswa terhadap materi tersebut terbongkar. Ini akibat siswa yang suka nyontek dan bekerja sama dalam menjawab soal. Ini merupakan salah satu hambatan bagi guru untuk berkarya yang lebih baik, sebab dengan adanya kasus-kasus menyontek dan bekerja sama, maka pekerjaan guru kurang efisien terutama waktu. Sementara guru sudah memiliki program yang musti dijalankan secara mulus. Jika ini terhambat maka akan molor lagi jadwal yang sudah ditentukan. Lantas bagaimana, Maka lewat rapat koordinasi guru misalnya, harus disepakati untu mengawasi kegiatan ujian apapun dengan sungguh-sungguh agar tidak terjadi kecurangan. Demi melatih anak-anak untuk bekerja secara maksimal dalam mengerjakan soal. Kami yakin dengan begitu siswa akan lebih percaya diri, lebih cerdas dan lebih berkualitas.
Tas dan Buku semua diletakkan diluar ruangan saat ujian berlangsung
Satu Ruang terdiri dari Kelas yang berbeda atau campuran
Sehingga satu bangku terdiri dari 2 siswa yang berbeda jenjang
Jika dikerjakan sendiri pasti hasilnya lebih Valid
Pusing.. Nggak bisa nyontek.
Iso ora iso tak garap dewe, bener mbuh ora penting jujur Bro..!
Gampang-gampang...
Turu wae, Ngepek gak iso, nolah noleh rak entuk, mending turu
Le ku sinau nganti jam 12 malam, sampai disekolah ketiduran, kapan le nggarap